Jam Digital

Minggu, 30 Oktober 2011

sudah lama

sudah lama gak posting nih di blog,,,mau masukin semua kegiatan aku ppl aja,,,bersama teman2 ppl dan siswa2ku

Senin, 16 Mei 2011

Bayangan Itu


Sesosok bayangan yang hampir terlihat nyata itupun,
kini semakin menghilang dalam kegelapan...
Tak mampu lagi menemukanmu,
setelah kau beranjak menjauh...
Atau kau hanya sekedar khayalanku???
Ku selusuri lagi sudut yang pernah ku lalui.
Disana ku harap bisa temukan dirimu.
Kaulah yang ku nanti dan ku inginkan.
Saat aku rangkai mimpiku dibwah sinar bintang.
Bukan itu bukan bintang,
Hanya lampu jalan yang meredup.
Aku lelah berjalan dan berenti.
Dan aku tak tahu dimana ini.
Duduk sendiri dalam kegelapan.
Hitam kelam sejauh mata memandang.
Ku pejamkan mata "HITAM"
Ku buka mata "HITAM"
Semua terlihat sama saja.
Harapan menemukanmu seolah terbenam dalam gelap.
Kau adalah bayangan,,
Bayangan tetap tak terlihat dalam gelap.
Lalu ku sadari ini tak mungkin untukku.
Karena aku kegelapan tanpa cahaya.
Sementara kau adalah bayangan.
Bagaimana bisa kau dan aku bisa bersama.
CREATED BY: IQRA TIOLAN

Senin, 13 Desember 2010

CINTAMU CACAT

Cintamu itu cacat.
Bahkan sejak ia dilahirkan.
Saat awal jumpa kita.
Tak mampu melihat.
Tak mampu mendengar.
Tak mampu merasa.
Tak mampu meraba.
Tapi ternyata itu yang membuat ia sempurna.
Kau tak pernah memandang seperti apa aku ini.
Kau tak pernah mendengar kata orang lain tentangku.
Yang kau tau, aku adalah aku.
Seorang yang telah hadir untukmu.
Kau tak pernah merasa aku seperti menyiksamu.
Yang kau tau itu adalah bagian caraku mengasihimu.
Kau tak pernah meraba sejauh apa aku berarti untukmu.
Yang kau tau, aku selalu disampingmu saat ku butuh.
Begitulah cintamu hingga ia semakin tumbuh besar.
Dalam kekurangannya ia mampu memberi nilai lebih.
Saat semua orang mengharapkan cinta yang sempurna.

Rabu, 04 Agustus 2010

Dialog Cinta Jengkol dan Petai

suatu ketika seorang cewek dan cowok duduk di antara pohon petai dan pohon jengkol. lalu mereka saling bercengkerama. inilah percakapan antara mereka. (dialog yang cewek yang tulisan cetak miring, yang cowok tulisan cetak biasa.) semoga cerita ini cukup menghibur ya. :) hahaha...ngakak deh sono.

"Jika cinta itu membuatmu tersakiti dan terluka mengapa kau masih berharap dan mempertahankanya? Bukankah arti cinta itu adalah selalu membawa kebahagiaan, bukan kesengsaraan?"

"Karena luka itu yang membuat kau merasa akan berharganya cinta."

"Oh, sungguh malang orang yang mendapat cinta seperti itu."

"Memang kasihan, tapi itu adalah pilihannya."

"Berarti dia adalah orang yang sangat rugi dalam memahami arti cinta. Karena unsur-unsur cinta itu adalah kasih sayang, perhatian, da kelembutan. Oya, ngomong-ngomong apakah kamu termasuk orang yang mendapatkan cinta yang seperti di atas itu?"

"Dia tetap saja merasa beruntung karena pernah merasakan cinta itu. Setiap orang berhak untuk mendefinisikan cinta dengan sendiri-sendiri. Aku pernah terluka dan tersakiti oleh cinta, tapi aku tak pernah mempertahankan cinta yang seperti itu. Biar antara luka dan suka itu seimbang, kalau perlu suka itu lebih besar daripada luka."

"Yaya, karena aku selalu memberikan cinta yang tulus untukmu. Oleh karena itu janganlah kau coba berpaling dariu. Hanya aku yang selalu mengerti akan dirimu dengan segala kekuranganmu."

"Terlalu mudah kata itu terucap tanpa ada perbuatan nyata. Maaf, aku muak dengan bujuk rayumu. Maaf, aku berpaling ke lain hati."

"Kalau itu yang kau rasakan saat ini, aku rela kau berpaling ke lain hati. Tapi aku mohon jangan pernah kau lupa kenangan indah saat bersamaku, yaitu “jatuh dari pohon jengkol”. Sejak saat iu kita mulai saling jatuh cinta."

"Sori, aku tak pernah dan tak akan pernah lagi mengingat hal itu. Ternyata jengkol itu telah membuat ku amnesia dengan diriku, dirimu, dan kita. Biarlah aku menjadi orang yang baru dengan jiwa juga hati yang baru."

"Sungguh ku tak sangka kau melupakan kenangan itu. Apakah kau tak menyadari sejak kejadian itulah cinta kita bersemi, saling menyayangi dan membuat kita bersatu dalam keindahan cinta, itu dapat ku rasakan dari hawa nafasmu yang setiap kali mengingatkanku akan kejadian itu( saat kita mencuri jengkol pak Mamat, untuk kita buat semur... maknyus banget deh!)"

"Kini tak pernah akan ada lagi nafas aroma jengkol itu. Karena aku telah menggunakan obat kumur paling ampuh. Harum mewangi sepanjang hari. So, jangan harap lagi cinta jengkol itu bisa kau hirup dari aroma nafasku. Aku berhenti mengkonsumsi jengkol sejak kini. Ingatlah, cintaku telah mati untukmu, cinta ini telah berakhir sampai disini, jangan kau ungkit-ungkit lagi. Sudahlah. Aku ucapkan “Shodaqollahul adzim” . i’m sorry good bye."


"Kau mungkin bisa berkata sperti itu, tapi lain halnya dengan aku. Walaupun aroma itu telah hilang tapi bola matamu yang indah itu bagaikan jengkol segar yang baru dipetik. Itulah yang membuatku sulit untuk melupakan kenangan itu. Walau terkadang aku coba untuk melupakannya, namun setiap aku melihat matamu bagaikan ada magnet yang menarik kedua bola mataku."

"Stop!!! Stop!!! Jangan lagi kau ucapkan kata itu. Kata yang membuatku semakin muak. Telingaku menjadi panas tiap kata itu terucap. Aku ingin musnahkan semuanya dari hidupku. Pergilah kau! Pergi jauh, semakin jauh dari hidupku dan kehidupanku. Dasar kau “JURAGAN JENGKOL”. Aku akan terayu untuk membeli jengkol-jengkol busukmu itu. Tawarkan saja pada pembeli lain. Pergi sana !!! aku mau maasak ayam chicken."

"Biar kau mengatakan seperti itu, aku tahu bahwa di dalam hatimu masih ada tersimpan kenangan manis itu, aroma tubuhmu akan selalu aku ingat sampai aku mati dan pohon jengkol itu akan selalu aku jaga karena aku yakin kau akan kembali lagi kepadaku. Karena sari-sari jengkol telah merasuk ke dalam darahmu juga darahku."

"Sudahlah, sudah ku katakan itu tetap tak akan mempengaruhiku. Rasaku telah mati dengan jengkol, cinta yang baru adalah petai. “ I love u somad Petai”. 1kg= 10.000. di jual murah n masih fresh!!! " ^.*

"Ya, Allah tak ku sangka, selain jengkol dia juga mencintai Petai. Ternyata diam-diam dia juga memiliki kesamaan denganku. Memang selama ini aku tak pernah berkata bahwa aku juga suka Petai, karena aku takut dia berpaling dariku. Tuhan terima kasih telah mempersatukan kembali aku kepadanya. Alhamdulillah." ^^


"Apaan lagi sih? Kumat banget sakit jiwa kamu itu. Cepatlah segera kamu berobat kepada dukun tercanggih di negeri ini, kalo berobat ke dokter jiwa aku rasa juga gak bakal diterima, karena penyakitnya udah akud banget. hahaha."


"Aku begini juga karena kamu sayang, karena cintamu membuatku seperti orang gila. Temanilah aku dalam kegilaanku."


"Males banget deh! Mending aku lompat ke jurang aja!"

"Yaudah. Aku ikut kemanapun kamu, asal selalu bersamamu."

"arrrghhhhhhhh!!!! Udahlah aku capek!"

" Tapi aku tak pernah berhenti mencintaimu. cintaku cinta jengkol dan petai"

CINTA

Aku terlahir ke dunia tak bia melihat.
Tak mampu mendengar.
Tak dapat bicara.
Mereka menamakanku cinta
Meskipun dengan semua kekurangan
Yang ada padaku itu.
Masih begitu banyak yang mengharapkan
Kedatanganku pada mereka.
Tak pernah ada yang tahu
Dimana keberadaanku
Dan kapan ku akan hadir
Pada hati-hati yang kosong itu.
Mereka pernah memaksaku,
Tuk hadir di hatinya
Namun ku berlari menjauh
Dan meninggalkan kebencian disana.
Bersemayam dihati mereka itu.
Ada jua beberapa diantara mereka
Memanggilku penuh harap dan
Linangan air mata.
Sesungguhnya aku tak akan datang
Pada hati yang lemah sperti itu.
Banyak juga yang merayu dan mengolok-oloki ku
Memberi limpahan harta yang mereka punya
Ku katakan “ Ku tak butuh itu semua”
Akulah cinta itu.
Cinta yang tak akan memilih hati
Yang lemah, serakah, dan egois.
Tapi akan hadir dan tumbuh indah
Pada hati yang tulus dan setia.

Selasa, 03 Agustus 2010

cinta abadi

Cinta ,
Sepenuhnya aku menyadari
Tak ada 1 hal pun yang kekal abadi
Di dunia ini
Dan hal yang paling aku takuti
Adalah kehilangan cintamu
Jika nanti kita tak lagi bersama
Aku ingin kau tak melupakanku
Tetap memberi sebuah ruang di hatimu
Penuh dengan semua kenangan kita
Sumpah ku tak pernah ingin
Tersakiti apalai menyakiti cinta
Karena aku sangat mengagungannya
Semua pesona yan kau miliki
Membua hidupku semakin indah
Sebisanya ku jaga rasa yang ku miliki
Semua impian ku padamu
Ku harap kau juga begitu
Agar kita dapat menciptakan
Cinta abadi

Masih bisa

Aku masih bisa sendiri
Tersenyum dalam balutan luka
Tertawa dalam lautan airmata
Memusnakan badai sakit hati
Kini aku tak akan peduli
Biarkan dirimu menghilang
Hidupku adalah hidupku
Kan ku jalani meski tanpamu

Meyakinkanmu

Harus bagaimana lagi
Beri tahu aku caranya
Meyakinimu tentang
Besarnya rasa cintaku
Cucuran keringat haruskah
Jadi tetesan darah?
Atau haruskah nyawa ini aku relakan
Ku mohon, mengertilah
Pahami aku, sedikit saja
Maka kau akan temukan
Arti diriku dalam dirimu

Masihkah

Saat cinta berbisik
Tentang sakitnya luka
Masihkah mencintai itu indah?
Saat cinta berbisik tentang perpisahan
Masihkah ada senyum kebahagiaan?

Ibu

Ibu
Terangi dan hangatkan ku bagai mentari
Mengenalkanku banyak warna kehidupan
Seperti pelangi
Setegar karang melindungiku
Seindah mutiara senyuman itu
Terima kasih atas segala
Kucuran keringatmu
Yang menetes untuk bahagiakanku
Maafkan atas semua kesalahan
Sedari balita hingga ku dewasa
Ku rangkai doa semoga
Kau selalu sehat
Dan diberi umur panjang
Hingga nanti ku bisa membahagiakanmu.

benci dan cinta

Aku tuh beneran benci kamu
Tak ada sedikitpun rasa untuk mencintaimu
Karena sampai kapanpun aku
Membencimu
Tapi, ah! Mengapa kini
Waktu berjalan memawaku
Pada cinta yang semakin tumbuh
Untuk kamu
Semakin besar dan menghisap seluruh
Rasa benciku dulu
Semua berbalik, kini
Aku mencintaimu.

ingin di hatimu

Setiap kata yang ku ucap adalah
Semua kebenaran yang kurasa.
Tak mungkin aku bisa berdusta
Aku memang menyukaimu
Apa adanya
Terlebih lagi kau begitu sederhana
Aku berharap masih ada ruang dihatimu
Untuk ku singgahi
Mengisi kekosongan hati dan saling berbagi
Tapi jika hatimu telah dimiliki orang lain
Tak sepantasnya untuk ku rampas
Kau memang sudah semestinya
Bahagia dengan siapapun.

Pemulung Cinta

Aku hanyalah seorang pemulung
Hidup dengan kekosongan
Sendiri terus mencari
Berjalan tanpa henti
Disaat ku mulai letih
Tetap berjalan meski tertatih
Tak sengaja ku temukan potongan hati
Jelek, kotor, dan tak indah sama sekali
Tapi ia tetap terlihat bersinar
Ku punguti potongan-potongan hati itu
Ku bersihkan dan ku satukan lagi
Dengan cinta yang ku punya
Potongan hati itu milikmu
Kau telah membuatku menjadi seorang baru
Tak lagi kosong, sendiri, dan mencari.
Aku bahagia telah menemukanmu
Ketika aku merasa tak berguna.

Izinkanku

Aku tak pernah seperti ini
Aku benar-benar mennyukai
Semua keindahan yang kau miliki
Apakah salah jika ku mencintai
Dengan sepenuh dan setulus hati
Tapi kau tak pernah menyadari
Akan kesungguhan hati ini
Terlebih kau terlalu cepat membenci
Tanpa diriku kau kenali
Tak adakah kesempatan yang kau beri
Untuk mengisi ruang hatimu dengan kasih
Aku berjanji tak akan menyakiti
Sampai kapanpun ku kan menanti
Dengan seribu harap kau buka hati
Izinkan aku menjadi kekasih sejati
“Dirimu selamanya”

Luka dan cinta

Aku cinta, tapi mengapa
Aku harus tersiksa karenanya
Haruskah aku berhenti mencinta
Agar tak ada lagi luka.

Arti Cinta

Jika kau bertanya padaku
Apa itu cinta?
Sesungguhnya cinta itu
Adalah semua yang ada
Pada dirimu,
Dan semua yang kau
Berikan padaku...

Rela

Aku rela kehilangan
semua yang ku miliki
Kecuali dirimu,
Walaupun kau
“tak bisa ku miliki”

Tak siap

Aku takut kecewa
Aku menyerah
Sebelum mencinta
Karena aku tak siap
“membencimu”

Mati hatiku

Ketika seluruh hati
telah ku relakan
untuk kau miliki.
Berharap kau menjaganya
Hingga akhir waktu.
Mengapa ketika itu pula
Kau buat hatiku hancur
Berkeping-keping?
Teganya dirimu telah
Menghilangan rasa cinta suci
Di hatiku,
dan mati tuk selamanya.

Sabtu, 31 Juli 2010

MAMAKU ANTARA AIRMATA DAN SENYUMAN


Aku sadar betul jika aku hanyalah seorang anak yang terlahir dari seorang ibu yang bermental cacat. Mereka semua bilang aku ini anak haram dari seorang wanita gila yang diperkosa karena keluguannya. Siapa yang mengkehendaki hidup seperti ini. Sarapan dengan cacian dan hinaan, apa enaknya? Aku yang baru berumur 9 tahun ini selalu mencoba bersabar, karena nenek selalu yang memberikanku pelajaran tentang arti kehidupan. Walau Mama ku seorang yang gila , aku tetap bersyukur karena memiliki seorang ibu. Masih bisa memeluknya ketika aku memerlukan kehangatan kasih sayang seorang Ibunda. Mama seringkali tersenyum sendirian yang ku tak mengerti ntah apa yang membuatnya begitu gembira. Aku paling benci kalau Mama udah ngeluarin air matanya, ia juga menjerit begitu kuatnya.  Mama... Andai saja mama bisa sembuh dari sakit mama ini, pasti aku begitu bahagia. Dihari ibu ini aku ingin memberikan mama sebuah hadiah, tak mahal memang tapi ku rasa begitu bermakna. Mana ada aku uang untuk membeli barang-barang mahal, seperti anak lainnya yang mampu memberikan tas impor, sepatu bermerek, ataupun make up yang mahal. Ah, untuk apa juga benda seperti itu. Mama terimalah sapu tangan yang berajutkan “Mama, I LOVE U. Dont cry !” Aku tau Mama lebih sering nangisnya dibandingkan senyumnya. Air mata itu malah dibiarkannya membasahi bajunya.
“Nah, Mama. Dengan sapu tangan ini hapuslah segala kesedihanmu dalam ketidaktahuanku karena apa kau menangis.”
Mama, sesungguhnya keinginan terbesarku adalah bisa mendengar suaramu, satu kata saja, SAYANG. Karena itulah aku sering sekali membisikkan kata itu tiap kali Mama memulai kebiasaannya duduk melamun di kursi goyang kesayangan nenek. Teras depan rumah adalah tempat favoritnya, aku mendapatinya hampir setiap aku pulang sekolah. Ia selalu menghabiskan waktunya disana. Meski banyak anak-anak kecil sekitar rumah mengganggunya, bahkan ada yang melemparinya dengan batu kerikil. Karena aku selalu menemukan bekas luka di keningnya, lengan tangannya, dan batu kerikil berada di pangkuannya dan di sekitar tempat duduknya. Ia tetap saja betah berada di sana, Nenek pernah membawanya kedalam rumah, tapi Mama malah berontak, merengek seperti anak kecil. Karena segala keterbatasan dalam kehidupan inilah membuat Mama tak bisa dirawat di Rumah Sakit Jiwa.
“Mama, Mama, Mama. Keyakinankulah yang mampu membuatku menjadi anak yang tegar dan sabar merawatmu hingga Mukzizat Tuhan menjadikanmu sembuh. Tersenyum tanpa tetetasan air mata kepiluan. Cinta seorang anak kepada ibunya pasti mampu mengubah semua yang menyakitkan menjadi indah. Kasih sayang seorang ibu yang ku dapatkan, hanyalah lewat sebuah pelukkan dan pancaran bening sinar matanya yang begitu lembut dan menyejukkan jiwaku. Mama, sabarlah . Tak lama lagi pasti airmata itu berganti dengan senyuman indahmu. Percayalah pada keajaiban cintaku padamu, Oh MAMA...”
Suatu hari aku mencoba membuat sebuah lagu untuk Mama, lagu yang ku ciptakan jauh dari lubuk hatiku. “Teruntuk Bunda” judulnya. Ku nyanyikan tepat di hari Ulang Tahun Mama yang ke 32. Ku iringi lantunan lagu itu dengan sebuah gitar sederhana yang ku buat sendiri. Mungkin tak seindah lagu para musisi ternama, tapi lagu ini penuh makna. Cintaku pada Mama sepanjang masa, karena Mama adalah surgaku. Mama satu-satuunya alasanku untuk bisa terus berprestasi. Inilah bait-bait puisi yang ku nyanyikan itu.



“Teruntuk Bunda”
Bunda,,, Oh bunda...
Coba dengarkanlah...
Suara ananda,,
Bernyanyi......
Hanya untuk Bunda....
Tersenyumlah Bundaku sayang.
Hapus semua airmatamu.
Karena anakmu tak ingin
Kau bersedih lagi.
Ku hadiahkan sebuah lagu,
Tercipta dari relung hatiku..
Hanya teruntukmu....
Bunda...
Hanya teruntukmu , Bunda...
Semoga saja kau suka.
Bunda...
Aku kan selalu mencoba,
Membuatmu bahagaia,
Tanpa airmata
Tanpa airmata, dipipimu.
Ohh...Hooo... Bunda...
Ohh...Hooo... Sayangku,
Engkaulah Cinta dan surga ku.
Bunda...
I LOVE U



Aku sangat terkejut ketika lagu itu selesai ku nyanyikan, Mama bertepuk tangan dan tersenyum lebar. Seolah pesan dari lagu itu tersampaikan dalam hatinya. Tak lama kemudian Mama mengucap kata “SAYANG”. Aku seperti bermimpi malam itu, aku pasang lagi telingaku baik-baik, dan meminta Mama mengulangi lagi.
“Mama bilang apa tadi? Tolong di ulangi sekali lagi Ma. Gama kurang jelas tadi dengernya.”pintaku lembut.
Tapi mama malah diam saja tak menjawab apa-apa. Mungkin tadi hanya suara angin  atau malah suara cicak di dinding rumah, pikirku. Hufh.. aku hanya menghela nafas ku panjang.
“Ma, tiup lilinnya dong Ma! Ucapkan harapan Mama dalam hati, semoga bisa terwujudkan. Ayolah Mama ku sayang.”bujukku.
Lagi-lagi Mama tak memenuhi permintaanku, Mama seperti kehilangan tenaganya ia tak bisa meniup lilin itu. Aku sajalah yang meniup lilin itu dan membuat sebuah harapan “Mama bisa sembuh dan bahagia bersamaku, selamanya. Amin.”. Potongan kue kecil dan sederhana yang ku beli dengan uangku sendiri itu ku suapkan ke mulut Mama perlahan. Hmmm, syukurlah kali ini Mama mau membuka mulutnya, dan sepotong kue itu mendarat empuk di mulut Mama. Hmm, yummie dan lezat... Lagi, senyumnya kembali menghiasi wajahnya yang cantik itu. Mamaku memang cantik dan bagiku dia satu-satunya wanita tercantik di bumi hatiku. Aku berjanji cintaku pada Mama takkan pernah hilang dan tergantikan. Aku tak tahu siapa ayahku, dan aku tak pernah mau tau lagi siapa dia. Aku  juga tak ingin bertemu dengan dia. Karena dia telah membuat Mama seperti ini. Sebagai lelaki ayah tak pantas rasanya menjadi pengecut. Aku pun tak akan mengikuti jejak ayah yang tidak mempunyai hati nurani dan cinta kasih. Aku akan menjadi seorang lelaki ksatria yang selalu melindungi dan menyayangi wanita, terutama Mama. I LOVE U , MOM.