suatu ketika seorang cewek dan cowok duduk di antara pohon petai dan pohon jengkol. lalu mereka saling bercengkerama. inilah percakapan antara mereka. (dialog yang cewek yang tulisan cetak miring, yang cowok tulisan cetak biasa.) semoga cerita ini cukup menghibur ya. :) hahaha...ngakak deh sono.
"Jika cinta itu membuatmu tersakiti dan terluka mengapa kau masih berharap dan mempertahankanya? Bukankah arti cinta itu adalah selalu membawa kebahagiaan, bukan kesengsaraan?"
"Karena luka itu yang membuat kau merasa akan berharganya cinta."
"Oh, sungguh malang orang yang mendapat cinta seperti itu."
"Memang kasihan, tapi itu adalah pilihannya."
"Berarti dia adalah orang yang sangat rugi dalam memahami arti cinta. Karena unsur-unsur cinta itu adalah kasih sayang, perhatian, da kelembutan. Oya, ngomong-ngomong apakah kamu termasuk orang yang mendapatkan cinta yang seperti di atas itu?"
"Dia tetap saja merasa beruntung karena pernah merasakan cinta itu. Setiap orang berhak untuk mendefinisikan cinta dengan sendiri-sendiri. Aku pernah terluka dan tersakiti oleh cinta, tapi aku tak pernah mempertahankan cinta yang seperti itu. Biar antara luka dan suka itu seimbang, kalau perlu suka itu lebih besar daripada luka."
"Yaya, karena aku selalu memberikan cinta yang tulus untukmu. Oleh karena itu janganlah kau coba berpaling dariu. Hanya aku yang selalu mengerti akan dirimu dengan segala kekuranganmu."
"Terlalu mudah kata itu terucap tanpa ada perbuatan nyata. Maaf, aku muak dengan bujuk rayumu. Maaf, aku berpaling ke lain hati."
"Kalau itu yang kau rasakan saat ini, aku rela kau berpaling ke lain hati. Tapi aku mohon jangan pernah kau lupa kenangan indah saat bersamaku, yaitu “jatuh dari pohon jengkol”. Sejak saat iu kita mulai saling jatuh cinta."
"Sori, aku tak pernah dan tak akan pernah lagi mengingat hal itu. Ternyata jengkol itu telah membuat ku amnesia dengan diriku, dirimu, dan kita. Biarlah aku menjadi orang yang baru dengan jiwa juga hati yang baru."
"Sungguh ku tak sangka kau melupakan kenangan itu. Apakah kau tak menyadari sejak kejadian itulah cinta kita bersemi, saling menyayangi dan membuat kita bersatu dalam keindahan cinta, itu dapat ku rasakan dari hawa nafasmu yang setiap kali mengingatkanku akan kejadian itu( saat kita mencuri jengkol pak Mamat, untuk kita buat semur... maknyus banget deh!)"
"Kini tak pernah akan ada lagi nafas aroma jengkol itu. Karena aku telah menggunakan obat kumur paling ampuh. Harum mewangi sepanjang hari. So, jangan harap lagi cinta jengkol itu bisa kau hirup dari aroma nafasku. Aku berhenti mengkonsumsi jengkol sejak kini. Ingatlah, cintaku telah mati untukmu, cinta ini telah berakhir sampai disini, jangan kau ungkit-ungkit lagi. Sudahlah. Aku ucapkan “Shodaqollahul adzim” . i’m sorry good bye."
"Kau mungkin bisa berkata sperti itu, tapi lain halnya dengan aku. Walaupun aroma itu telah hilang tapi bola matamu yang indah itu bagaikan jengkol segar yang baru dipetik. Itulah yang membuatku sulit untuk melupakan kenangan itu. Walau terkadang aku coba untuk melupakannya, namun setiap aku melihat matamu bagaikan ada magnet yang menarik kedua bola mataku."
"Stop!!! Stop!!! Jangan lagi kau ucapkan kata itu. Kata yang membuatku semakin muak. Telingaku menjadi panas tiap kata itu terucap. Aku ingin musnahkan semuanya dari hidupku. Pergilah kau! Pergi jauh, semakin jauh dari hidupku dan kehidupanku. Dasar kau “JURAGAN JENGKOL”. Aku akan terayu untuk membeli jengkol-jengkol busukmu itu. Tawarkan saja pada pembeli lain. Pergi sana !!! aku mau maasak ayam chicken."
"Biar kau mengatakan seperti itu, aku tahu bahwa di dalam hatimu masih ada tersimpan kenangan manis itu, aroma tubuhmu akan selalu aku ingat sampai aku mati dan pohon jengkol itu akan selalu aku jaga karena aku yakin kau akan kembali lagi kepadaku. Karena sari-sari jengkol telah merasuk ke dalam darahmu juga darahku."
"Sudahlah, sudah ku katakan itu tetap tak akan mempengaruhiku. Rasaku telah mati dengan jengkol, cinta yang baru adalah petai. “ I love u somad Petai”. 1kg= 10.000. di jual murah n masih fresh!!! " ^.*
"Ya, Allah tak ku sangka, selain jengkol dia juga mencintai Petai. Ternyata diam-diam dia juga memiliki kesamaan denganku. Memang selama ini aku tak pernah berkata bahwa aku juga suka Petai, karena aku takut dia berpaling dariku. Tuhan terima kasih telah mempersatukan kembali aku kepadanya. Alhamdulillah." ^^
"Apaan lagi sih? Kumat banget sakit jiwa kamu itu. Cepatlah segera kamu berobat kepada dukun tercanggih di negeri ini, kalo berobat ke dokter jiwa aku rasa juga gak bakal diterima, karena penyakitnya udah akud banget. hahaha."
"Aku begini juga karena kamu sayang, karena cintamu membuatku seperti orang gila. Temanilah aku dalam kegilaanku."
"Males banget deh! Mending aku lompat ke jurang aja!"
"Yaudah. Aku ikut kemanapun kamu, asal selalu bersamamu."
"arrrghhhhhhhh!!!! Udahlah aku capek!"
" Tapi aku tak pernah berhenti mencintaimu. cintaku cinta jengkol dan petai"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar